2.06.2008

tidak iba pada si ibu dekiL...

Hari ini saya melewati beberapa tempat di Bandung,hari ini juga saya juga melihat beberapa gelandangan tertidur di jalanan.Jujur saja saya tidak merasa iba dengan orang-orang ituh (mungkin saya memang tidak punya hati),tapi sebagai pembelaan saya merasa sangat iba melihat anak-anak yang menemani si gelandangan-gelandangan itu tertidur pulas.

Ada saat dimana saya melewati si ibu dekil tertidur bermimpi di bawah terik matahari,sedangkan si anak balita (yang entah anaknya sendiri atau anak sewaan) melihat ke arah saya,saya pun melihat dia.Matanya terus menatap saya,mulutnya menganga,saya tau dia lapar,tapi saya juga tau dia tidak mengharap apa-apa dari saya.Saya tau dia kepanasan,saya tau dia butuh perhatian,tapi saya cuma bisa diam…lalu melewatinya begitu saja tanpa memberi sepeserpun uang.Karna saya tidak iba dengan si ibu dekil,dan saya tau kalau saya beri uang,uang tidak akan sampai pada si balita yang menatap saya.Oh,saya memang tidak punya hati!

Saya melihat dua orang anak yang juga menunggui si ibu dekil lainnya di bawah jembatan di Viaduk.Mereka berdua tengadah memperhatikan langit-langit bawah jembatan sambil mengacung-acungkan jari telunjuk,saya jadi penasaran apa yang mereka tunjuk dan lihat disana,saya pun ikut-ikutan menatap langit-langit itu dengan dahi berkerut,karna saya tidak menemukan apa-apa disana.

Apa mungkin mereka sedang bertanya-tanya “Apakah cita-cita kita hanya bisa digantungkan setinggi langit jembatan ini,dik?”

…Sementara si anak lain sedang bermain dengan mainan-mainan bagus,bersekolah di Playgroup,diasuapi makan oleh suster,bersih,harum bedak bayi,gizi bagus,minum susu tidak pernah terlewat….atau ada anak yang sedang bermain dengan mainan kayu buatan ayah,belom sekolah (nanti saja TK,Playgroup kemahalan),makan seadanya tapi disuapi ibu yang menyayangi,terawat bersih dan sehat walau jarang-jarang bisa minum susu (karna susu juga mahal)….

Terus saya cuma bisa diam,cuma bisa iba,cuma bisa memperhatikan dan bilang dalam hati “kasian bangeet!”,Cuma bisa berdoa semoga masa depan mereka ngga selamanya di jalanan menunggui ibu-ibu dekil yang cuma bisa tertidur pulas berharap saat bangun mangkok uangnya penuh recehan…!

No comments: